Ketika daratan menjadi lautan darah dan
kedamaian menjadi ketegangan
keheningan malam pun telah
menjadi arena perang .
Langit tak lagi memancarkan sinarnya dari bintang – bintang tapi dari letusan api yang menyinari
bumi dengan kezaliman .
Disaat itu yang terpandang mata hanya nyawa- nyawa melayang berserakan
dan yang terdengar telinga hanya tangisan dan jeritan yang mengiringi setiap
jasad yang tak ada nafasnya.

Di langit tak lagi terlihat
beningnya awan tapi terlihat asap – asap kemusnahan yang telah membakar hunian insan
dan
meruntuhkan rumah – rumah ilahi.
Ketika qlabu menjadi batu dan nyawa menjadi obralan saat itu yang
terlihat hanya kemurkaan dibumi ini dan yang terdengar hanya tawaan iblis yang bahagia
atas kemenanganya.

Ketika perang tak lagi mempertahankan negri tapi mempertahankan
kepemimpinan maka yang terlihat senjata kematian melawan anak negri dan yang
terdengar kalimat " Allahu akbar
"dari anak negri yang rindu kedamaian.

Semoga di esok hari sang ilahi akan memancarkan sinar kedamaian dan
memusnahkan setiap kedzaliman dan melumpuhkan pengikut syetan serta menurunkan
azab untuk setiap musuh dinul islam
Amin Ya Rabal Alamin.